Cara Obati Patah Hati ala Sobat Ambyar Rilis di Netflix
Bagaimana cara mengobati patah hati ala Sobat Ambyar? Jawaban dari almarhum Didi Kempot sudah rilis di Netflix!
Sebelum membahas bagaimana cara mengobati patah hati, ada baiknya kita memahami dulu apa sih patah hati itu? Dikutip dari Wikipedia, patah hati adalah metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan ataupun penolakan.
Tetapi walaupun patah hati merupakan ujian yang benar-benar dapat membuat dunia terasa hancur, ternyata patah hati bisa menjadi sebuah cambukan yang membuat diri kita jadi lebih bijaksana, realistis, dan jadi lebih mencintai diri sendiri. Tapi ya tetep aja lah ya, yang namanya patah hati tuh pasti akan membekas. Kalo kata almarhum Lord Didi: 🎶Tangis batinku nggrantes uripku~🎶 Buktinya Mas Jat masih aja kasuat-suat kalo ketemu sama Saras :)
SEBENTAR! Siapa Mas Jat? Siapa Saras?
Mereka berdua bikin kamu patah hati, Nol?
Terus apa hubungannya semua ini dengan almarhum Didi Kempot?
Jangan panik, jangan khawatir. Aku memang selalu patah hati sayang, FYI I’m already became The Heartbreak Club member since I was 6 years old - long before Didi Kempot terkenal dengan tembang-tembang campursarinya yang sanggup menggetarkan hati itu. TAPI kali ini aku nggak akan ceritain tentang patah hati bertubi-tubi yang acap kali aku alami - termasuk patah hati yang baru terjadi di bulan November 2020 lalu. UHUK-KESELEK-KOPAJA! Nggak sayang. Kali ini aku mau cerita tentang kisah Mas Jat dan Saras, yang sama sekali nggak ada hubungannya dengan hidupku. Aduh gimana ini teh, postingan pertama di tahun 2021 udah bahas patah hati aja. HAHAHA~
Eits! Patah hati, bukan sembarang patah hati. Buat yang belum tau, tanggal 14 Januari 2021 lalu tuh baru aja rilis secara global sebuah film yang berjudul Sobat Ambyar di Netflix. Film ini mengisahkan tentang percintaan 2 insan manusia yaitu Jatmiko atau Mas Jat (Bhisma Mulia) dengan Saras (Denira Wiraguna). Seperti judulnya, kisah percintaan mereka di film ini dari awal sampai akhir pun benar-benar bikin hati penonton jadi ikutan ambyar. Momen manis di film ini bikin agak envy nan gemas, sementara momen sedih di film sanggup bikin jiwa rasanya mau lepas.
Film bergenre drama yang konon katanya diproduseri dan dibintangi juga oleh sang maestro campursari - almarhum Didi Kempot ini, walaupun bercerita tentang hati yang mematahkan dan hati yang terpatahkan, namun menurut aku tetap terdapat pesan moral yang juga bisa kita ambil, terutama untuk Sobat Ambyar sekalian yang saat membaca postingan ini hatinya sedang dalam keadaan ambyar seambyar-ambyarnya ambyar.
Aku nggak akan bikin postingan movie review dengan bahas secara brutal tentang alur, plot, karakter atau hal lainnya dari film ini. Takutnya aku malah spoiler atau berkesan sok tau. Yang pasti aku tau dan aku suka adalah kehadiran Wulan (Asri Welas), Kopet (Erick Estrada), dan Om Faris (Mo Sidik) di film ini yang benar-benar memberikan kesegaran lewat acting dan dialog lucu mereka. Hal lainnya yang aku juga suka adalah karena film ini menonjolkan cukup banyak unsur kearifan lokal, mulai dari dialog film yang cukup banyak menggunakan bahasa Jawa sampai kepada musik campursari dari almarhum Didi Kempot as The Godfather of Broken Heart seperti lagu Pamer Bojo, Cidro, dan Kalung Emas yang mengiringi beberapa scene di film ini pun memberikan vibe lokal yang sangat kental. Buat jamaah Lord Didi sih dijamin auto nyanyi kalo denger lagu-lagunya!
Ahh, aku jadi teringat dengan film Yowis Ben yang sudah pernah ku bahas juga di blog ini. Keren! Secara keseluruhan menurutku film yang disutradarai oleh Bagus Bramanti dan Charles Gozali ini bukan hanya menghibur namun juga sarat dengan unsur budaya dan nilai moral. Bukan cuma pesan moral tentang hati, tapi juga pesan moral yang disampaikan langsung oleh Lord Didi untuk senantiasa menjaga budaya daerah. Gitu. Penasaran? Mending kalian nonton sendiri aja lah ya film Sobat Ambyar ini. Wajib tonton sih, soalnya ini bisa dibilang sebagai film pertama dan terakhir persembahan dari Didi Kempot. Tapi denger-denger sih film ini akan ada secuelnya. We’ll see.