This Is Me Letting You Go - Anggap Aja Review Buku

Thursday, October 29, 2020

Review buku This Is Me Letting You Go karya Heidi Priebe

“This is my parting, my reluctance, my heartache and my final gift to you. This is me letting you go.”
- Heidi Priebe -


Orang yang kita cintai dan situasi yang membuat kita merasa nyaman adalah 2 hal yang tentunya memiliki peranan yang penting dalam hidup kita. Bahkan sepertinya tak pernah sedikitpun terlintas di benak kita untuk melepaskan 2 hal tersebut, sehingga kita pun akan mempertahankannya setengah mati. Betul? Betul!

Namun ada kalanya - tanpa bisa kita hindari, kita harus bisa melepaskan seseorang yang sangat kita cintai ataupun melepaskan situasi yang membuat kita nyaman, meski kita dalam kedaan tidak siap sekalipun. Kebetulan saya sudah pernah mengalami keduanya berkali-kali dan saat ini kebetulan saya sedang kembali mengalami salah satunya. Bagaimana dengan kamu, pernahkah kamu mengalami salah satunya? Atau malah kamu pernah mengalami keduanya? Lantas bagaimana caramu menguatkan diri agar dapat tetap melanjutkan hidup?

Jika kamu fikir apa yang kamu punya saat ini akan menjadi milikmu selamanya, jika kamu mengira rasa cinta akan kekal abadi sampai akhir masa, jika kamu tenggelam dalam lara karena hati masih saja belum terisi, jika kamu sangat ingin move on tapi jauh di lubuk hati masih aja ngarep, dan jika kamu menganggap bahwa semua kenyataan pahit dalam hidup ini tak sanggup lagi untuk kamu hadapi terlebih tanpa ada yang mendampingi, well buku This Is Me Letting You Go ini sangat tepat untuk kamu baca dan bisa kamu andalkan untuk jadi pendamping pada masa-masa sedihmu.

Daftar Isi Buku This Is Me Letting You Go

Buku setebal 121 halaman ini terdiri dari 30 bab yang seluruhnya berbahasa Inggris. Bisa dibilang buku ini merupakan kompilasi essay, dimana letting go a.k.a melepaskan adalah benang merah dari setiap bab yang disajikan dalam buku ini.

Read This If Nobody Texted You Good Morning (1)


Berikut adalah penggalan dari isi bab pembuka yang saya kutip dari buku ini:

"So if you did not get one this morning, here is what I want you to know:

You deserve to have a good day today. Not because of some universal law that necessitates good things happening to worthwhile people, but because we all do. We all deserve to have a beautiful morning and correspondingly fantastic day, regardless of who loves us or appreciates us or thinks of us first thing when they wake up in the AM. Just because someone is not around to appreciate the complexities of who you are does not mean that you deserve anything less than pure joy." (Halaman 4)

Sebenernya saya bukan orang yang terlalu care dengan good morning text, sapaan selamat pagi, good night text, or what so ever. Mungkin karena saya nggak lagi jatuh cinta kali ya... Hahaha! Sebenernya intinya bab ini tuh mengingatkan pembaca untuk nggak usah terlalu ngeribetin hal yang sebenernya bisa dianggap nggak terlalu signifikan dan sebenernya nggak akan mengubah siapa diri kita meskipun hal tersebut nggak terjadi. Yang harus kita ingat: "Be the person who brings light to your own, even if nobody else shows up to it. And be the person who has a good day, even if nobody wishes it to them", gitu.

Read This When You’re Tired Of Everything (8)


"I know what it’s like to feel tired - and not just in the physical sense.

The world that we live in is an exhausting place to be. It is wearing. It is thankless. It is endlessly trying and scarcely rewarding. You’re tired simply because you live in it. You’re tired of loving too much, caring too much, giving to much to a world that never gives anything back. You are tired of investing in indefinite outcomes. You’re tired of uncertainties. Tired of grey. (Halaman 31)
....
When you’re tired, go slowly. Go quietly. Go timidly. But do not stop. You are tired for all the right reasons. You are tired because you’re supposed to be. You’re tired because you’re making a change. You are exhausted for all the right reasons and it’s only an indication to go on. You are tired because you’re growing. And someday that growth will give way to the exact rejuvenation that you need." (Halaman 33)

Jika saat ini kamu sedang merasa lelah dengan segalanya dan mampir ke bab 8 buku ini, saya yakin kamu akan berkata: "BAB INI GUE BANGET!", ya nggak sih? Saya sih iya! Kerennya, bab ini juga bikin pembaca sadar bahwa yang merasakan lelah bukan hanya diri kita sendiri saja. Semua orang juga merasakan kelelahan versi mereka masing-masing. Lebih kerennya lagi, bab ini diakhiri dengan paragraf penutup yang encouraging. Semakin dibaca, semakin nggak bisa berenti untuk lanjut ke bab berikutnya pokonya!

This Is Me Letting You Go (30)


"This is me knowing that I have to let you go. That no matter how much I love you or how hard we work at this or how badly we both want each other to be happy, we are never going to be the right partners for each other. This is my acceptance that the best things are never straightforward and that I want you to take whatever crooked, twisted path you need to take if it will lead you towards your dreams. This is me knowing that I have to do what’s right. That sometimes the best thing you can do for someone you love is to let them go - to do more, feel more, be more than the person they ever could ever have become by your side." (Halaman 121)

Bab ini adalah bab penutup yang dihiasi dengan kalimat-kalimat penuh keihlasan dalam melepaskan. Judul bab yang sama dengan judul bukunya ini menyiratkan bahwa untuk mencapai kerelaan dalam melepaskan adalah sebuah proses yang panjang, bahwa melepaskan itu pastilah akan jatuh bangun aku mengejarmu dan akan menyakitkan, bahwa tidak perlu takut untuk melepaskan hingga menimbulkan berbagai ketakutan yang muncul dalam pikiran, bahwa pengalaman melepaskan adalah sebuah pengalaman yang akan membuat diri kita menjadi pribadi yang jauh lebih luar biasa dari yang pernah kita kira.

Buku Motivasi Patah Hati Terbaik - This Is Me Letting You Go

Buat saya pribadi, kalau disuruh milih antara melepaskan atau mempertahankan, jujur saya lebih milih kulit ayam KFC! Ya gimana ya, kulit ayam KFC gurih dan renyah sih! Semakin nikmat disantap bersama saus sambal dan nasi hangat... Hahaha~ Ya intinya mah kalau sudah berusaha mempertahankan, namun ternyata pada akhirnya harus melepaskan juga, mau gimana lagi yekan?! Pasti lah timbul berbagai ketakutan ketika kita harus melepaskan. Cuman katanya ketakutan itu sebenernya nggak ada, sampai akhirnya muncul keberanian dalam diri kita untuk melakukan sesuatu dan menghadapi segala rintangan yang mungkin akan kita hadapi setelah melepaskan seseorang ataupun sesuatu. Gitu nggak sih? Anggap aja gitu deh ya~

Well, segini dulu aja postingan kali ini, sampai ketemu lagi di postingan lainnya. Ciao~

Love,
Nola.

2 comments:

  1. Melepaskan atau mempertahankan? Jawabannya adalah mending milih pempek kapal selam, yang 1 bungkus nya ada 2 pempek, pas mau dimakan, di pempek nya ada tisu nempel namun terlanjur terbanjur air cuko nya. Jadi rasanya ngunahhh gak ada obat!! wkwkwk

    ReplyDelete
  2. Nyari bgt buku ini tp ga nemu2 :(

    ReplyDelete