Kalau kita ingat-ingat pelajaran sejarah
waktu jaman sekolah dulu banget, tentunya kita akan ingat dengan salah satu
nama pelabuhan di Jakarta yang penuh dengan nilai historis. Well, dengan hint
yang saya kasih di kalimat sebelumnya kalian mungkin bakal cepet ngeh banget
dan langsung bisa nebak sambil merem melek, pelabuhan apa yang saya maksud.
Yeap! Yang saya maksud adalah Pelabuhan Sunda Kelapa! Actually, dari judul
postingan juga udah ketauan sih sebenernya.. Ya biar berkesan kalo
postingan-nya interaktif aja sih ini mah.. Hahahaha..
Pelabuhan Sunda Kelapa.Pelabuhan Sunda Kelapa terletak di kelurahan Penjaringan (tepatnya Jalan Baruna Raya No.2, Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta, Indonesia, red.), kecamatan Penjaringan, Jakarta Sunda Kelapa yang juga merupakan nama dari Jakarta sebelum tahun 1527 ini, dulunya merupakan pelabuhan kerajaan Pajajaran yang beribukota di Pakuan (sekarang kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Diperkirakan bahwa pelabuhan ini sudah ada semenjak abad ke-5 dengan nama Sundapura, namun pelabuhan Sunda Kelapa atau Kalapa semakin dikenal semenjak abad ke-12 tentunya karena lokasinya yang strategis dan merupakan pelabuhan terpenting Pajajaran pada saat itu. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah yang sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk kemudian ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang (paling hits) saat itu. Begitu pentingnya arti pelabuhan ini bagi arus perdagangan pada masanya, Kalapa pun seringkali diperebutkan oleh kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa, meskipun akhirnya Belanda lah yang berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun. (Sumber: Wikipedia & Trip Advisor)
Terus, maksudnya ngejelasin tentang
Pelabuhan Sunda Kelapa panjang lebar kenapa Nol? Enggg, mau tau banget? Hahaha.. *digetok*
Saya jelasin panjang lebar tentang Pelabuhan Sunda Kelapa, selain supaya
kalian inget lagi sama sejarahnya tentu saja karena saya sempat berkunjung
kesana gaes! Iya, saya maen ke pelabuhan Sunda Kelapa! Yippiekayeay!
Jadi gini,
beberapa waktu yang lalu, saya dan sahabat saya, sebut saja namanya Moti -ini
bukan nama samaran karena memang nama panggilan sahabat saya itu Moti-, kami
berdua berpetualang jadi turis sehari dengan melakukan city tour di Jakarta, dan destinasi utama kita
adalah Pelabuhan Sunda Kelapa. Saya dan Moti sebenarnya bukan orang Jakarta,
kami berdua berasal dari Bandung, iya mojang Bandung anu gareulis eplok cendol tea.. Hahaha.. Jadi nih ya, meskipun kita cuma mau melakukan city
tour, kita tuh ngobrolin rencana perjalanan ke Pelabuhan Sunda Kelapa ini sampe berhari-hari loh!
Googling sana sini, tanya sama si anu dan si itu, persiapan perjalanan
diobrolin sambil whatsappan di sela-sela kerjaan, puasa mutih biar perjalanan
lancar, oke ini lebay, pokonya persiapan saya dan Moti dalam rangka city tour
ke Pelabuhan Sunda Kelapa ini tuh ribet dan exciting banget deh udah kek mau pergi
umroh aja kita! Hahaha.. Well, dibalik keribetan yang terjadi sebenernya di perjalanan kali ini saya dan Moti pengen
bener-bener terencana aja. Soalnya kita belajar dari perjalanan sebelumnya keJogja yang rada ngacak itinerary-nya, dan kita juga belajar dari satu
perjalanan lagi yang lumayan fail yaitu city tour ke Monas (agak fail
karena saya dan Moti nggak bisa naek ke puncak Monas, red.) dan cerita perjalanan
tersebut nggak, enggg.. tepatnya belum saya tulis di blog ini.. Heeee.. Penasaran dong sama perjalanan saya dan Moti kali ini? Penasaran dong please! Hahahahamaksahahahaha..
Oke! Jadi city tour menuju Pelabuhan Sunda Kelapa ini kita mulai dari daerah Grogol - Jakarta Barat, karena kebetulan (waktu itu) saya dan Moti memang bekerja di area yang berdekatan di daerah tersebut, saya di daerah Taman Daan Mogot dan Moti di daerah Slipi Jaya. Thanks God ada teknologi super canggih bernama 'internet'! Hahaha.. Dari hasil googling sana sini, saya dan Moti ngikutin petunjuk dari transport info nih gaes! Buat kalian yang mau pergi ke Pelabuhan Sunda Kelapa juga bisa liat arahan jalur transportasinya di sana ya! Jadi berdasarkan petunjuk jalur transportasi yang ada di website transport info, saya dan Moti berangkat ke Pelabuhan Sunda Kelapa dari arah Grogol dengan cara sebagai berikut:
1. Dari halte busway Grogol 1, naik
Transjakarta jurusan Harmoni turun di halte busway Harmoni,
2. Di halte busway Harmoni, lanjut naik Transjakarta jurusan Kota, kemudian turun
di halte busway Stasiun Kota,
3. Keluar halte sisi barat, di sana naik
Mikrolet 15 Kota-Lodan-Tanjung Priok turun di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Kalo dibaca sepintas kayak yang gampang ya
gaes? Huahahaha.. Tapi kenyataannya, meskipun saya dan Moti udah plek-ketiplek
ngikutin petunjuk, tetep aja kejadian yang namanya N.Y.A.S.A.R!! Yeap!!
Actually bukan nyasar sih.. Jadi ceritanya sampai stasiun kota kita udah sukses
berat dalam melakukan perjalanan menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Tapi pas naek
Mikrolet 15, saya dan Moti malah meleng, dan pas nanya sama supir Mikrolet
ternyata si Pelabuhan yang kita tuju tuh udah kelewatan dooong.. Booooook!!
Ada-ada aja yaaa.. Hahaha.. Akhirnya, saya dan Moti balik lagi naik Mikrolet ke
arah Stasiun Kota, karena kalo nggak salah, jalur yang ngelewatin Pelabuhan
Sunda Kelapa itu cuma satu arah, so nggak ada cara lain selain balik lagi ke
Stasiun Kota dan ngulang naik Mikrolet yang sama, tapi tanpa boleh meleng
sedikitpun!! Hahaha.. Udara Jakarta di hari itu pun sudah semakin memanas.
Saya dan Moti pun bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika
menaiki Mikrolet 15. Untungnya nggak.. Singkat cerita, akhirnya saya dan Moti
sampai juga di Pelabuhan Sunda Kelapa! YEAY!!
Turun dari Mikrolet 15, saya dan Moti
berjalan kaki menuju area Pelabuhan Sunda Kelapa. Di pintu gerbang, kita
diwajibkan untuk membeli tiket masuk seharga Rp.2.500,00 saja. Berjalan kaki
dari pintu gerbang ke area pelabuhan, matahari lagi terik-teriknya dan bikin
ketek lumayan gerah-gerah becek. Untungnya sebelum pintu gerbang ada sebuah
mini market, jadi sempet beli minuman dingin (yang ternyata nggak dingin-dingin
amat mungkin karena faktor udara sekitar yang memang panas banget -sepanas
ngeliat kebahagiaan mantan dengan pasangan barunya yang diumbar di social
media-) dan nggak lupa beli sedikit cemilan biar kuat selama maen di area
pelabuhan -dan biar kuat kalo diskitin-. APA SIH NOL AHH ELAAAAH!! Hahaha..
Sedikit tips dari saya, ini serius nih, kalau mau lebih hemat dalam melakukan
perjalanan ke Pelabuhan Sunda Kelapa, kalian bisa bawa makanan dan minuman dari
rumah. Tips lainnya, jangan lupa pake sun block dan jangan lupa juga bawa
payung atau topi, karena panasnya bisa bikin kamu melting semacam dibisikin 'I Love You' sama Chico Jericho gitu deh! Hahaha..
Nah, sampai di area pelabuhan saya dan Moti
berjalan menyusuri area Pelabuhan Sunda Kelapa yang panasnya bukhan mhaen!!
Sepanjang pelabuhan saya sempet bingung sih: "Ini cuma begini doang? Liat
kapal dan ABK yang lagi bongkar muat barang?", batin saya. Seperti judul postingan ini, ya beginilah sekilas pesona yang ada di Pelabuhan Sunda Kelapa. Perairan di
sepanjang sisi pelabuhan yang merupakan muara sungai Ciliwung pun sama sekali
tidak menampakkan warna air yang jernih kebiruan. Udara panas, matahari terik, pemandangan yang bisa dibilang gersang, kapal-kapal yang bertengger, dan anak
buah kapal yang sedang melakukan aktivitas bongkar muat, itulah 'pesona' yang bisa kita lihat di area Pelabuhan Sunda Kelapa.
Berdasarkan informasi yang saya baca, di
seberang Pelabuhan Sunda Kelapa tuh ada Museum Bahari, tapi Moti kurang
berminat untuk menghabiskan waktu keliling museum. So, saya dan Moti terus aja
jalan-jalan di area pelabuhan dan sesekali berhenti untuk mengambil gambar
sekilas pesona yang ada Pelabuhan Sunda Kelapa. Jalan-jalan gerah kami pun
terhenti sejenak, karena mata saya tertuju pada satu keluarga yang
berbondong-bondong menaiki perahu kecil dan kemudian perahu tersebut bergerak
meninggalkan pelabuhan.
Melepaskan pandangan saya dari keluarga
tersebut, akhirnya saya mengarahkan pandangan saya pada seorang lelaki setengah
baya yang sedang merapatkan perahu kecilnya ke tepi pelabuhan, kemudian
mengikatkan seutas tali tambang pada sebuah besi yang menancap di dermaga. Rasa
penasaran saya semakin membuncah! (((MEMBUNCAH))) Hahahaha.. Saya pun berjalan menghampiri Bapak
tersebut.
Berbekal rasa penasaran yang membuncah teramat sangat
mendalam -sedalam rinduku kepada dirinya-, saya pun menanyai si Bapak tersebut dengan beberapa pertanyaan, termasuk bertanya mengenai apa yang sebenarnya keluarga barusan saya liat akan lakukan dengan
menaiki perahu kecil yang bergerak menuju arah perairan Sunda Kelapa.
Berdasarkan keterangan si Bapak, ternyata keluarga yang baru saja saya liat itu
memang menyewa perahu kecil yang ada untuk sekedar menyusuri perairan di
sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa, namun sebenarnya perahu-perahu kecil yang ada
di pinggir pelabuhan itu biasa digunakan sebagai alat transportasi oleh warga yang bermukim di sekitar perairan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Menanggapi rasa penasaran saya yang terbaca karena saya melemparkan pertanyaan
bertubi-tubi, si Bapak pun langsung menawarkan jasanya untuk menyusuri perairan Sunda Kelapa dengan perahu miliknya. Tentu saja saya tidak menolak, meskipun si Moti agak
takut karena memang doski agak ngeri sama air, tapi akhirnya (setelah saya paksa) Moti mau juga ngerasain
pengalaman yang sayang untuk dilewatkan ini. Akhirnya saya, Moti, dan si Bapak
itu pun tawar-tawaran harga di pinggir dermaga. Proses tawar menawar harga udah kek adegan di pelem-pelem mafia yang sedang transaksi obat terlarang gitu deh.. Hahaha.. Sebenernya
saya sama Moti nggak tau berapa pasaran sewa perahu di sana loh! Sok-sokan aja
tawar-tawaran.. Hahaha.. Setelah sepakat, pada harga Rp.50.000,00 akhirnya
saya dan Moti setuju untuk menggunakan jasa sewa perahu si Bapak.
Perjalanan menyusuri perairan di sekitar
Pelabuhan Sunda Kelapa dimulai ketika saya dan Moti sudah naik ke perahu
dan memantapkan posisi duduk kami. "Perahunya goyang-goyang muluk,
Nol!", ujar Moti sambil agak merengut. Hahahaha.. Saya tau, si Moti pasti
kesel karena pergerakan dia untuk selfie jadi terbatas karena perahunya
goyang-goyang.. Hahahaha.. Ya jujur aja -seperti yang kalian tau saya ini
orangnya jujur-, sebenernya saya juga ngerasa agak ngeri-ngeri sedap gitu deh,
mengingat saya dan Moti naik perahu menyusuri perairan yang sama sekali nggak
ada jernih-jernihnya itu tanpa dibekali pelampung. Ya tapi saya sih
berusaha keliatan tetap tenang aja deh supaya si Moti nggak gelisah selama
perjalanan menyusuri perairan Sunda Kelapa.
Dari semua foto-foto di postingan ini, jelas banget kan apa pesona di Pelabuhan Sunda Kelapa? Sejatinya, saya dan Moti lah yang paling memesona dan flawless di sana! Hahaha..
Sepanjang perjalanan menyusuri perairan,
saya lumayan puas foto ini itu bahkan ditengah kengerian akan goyangan si
perahu yang kita tumpangi pun kita masih sempet ngerekam sedikit video lho..
Hahaha.. Tapi nggak tau kenapa, saya ngerasa masih kurang puas nih gaes! So,
saya inisiatif aja minta sama si Bapak untuk berhenti sebentar dan turun di
tengah perjalanan. Bukan turun untuk nyemplung ke perairan bluwek itu lho!
Bukan! Hahaha.. Tapi turun untuk singgah sebentar di sebuah kapal yang sedang berlabuh.
Kenapa? Ya karena mau foto-foto di atas dek kapal laut dong ahh!! Masa mau
ngecengin aa ABK kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa!! No.. No.. No.. Hahahaha..
Permintaan saya diwujudkan oleh si Bapak, dan tanpa pake basa-basi kek omongan
para gebetan, saya dan Moti pun langsung mengeksplore dek kapal laut yang kita
singgahi, kemudian sibuk berpose dan bergantian saling memotret. Makasih Bapak,
AIY WUF YUH!! Akhirnya saya dan Moti bisa berfoto ria di atas dek sebuah kapal
laut!! YEAY!!
Setelah puas berfoto ria di atas kapal dan
karena rasa lapar yang mulai menggerogoti lambung, saya dan Moti pun memutuskan
untuk kembali menaiki perahu untuk pulang ke darat. Sayang seribu sayang,
sesampainya di darat, saya dan Moti tidak melihat tukang jajanan yang menggugah
selera nih gaes! Padahal saya dan Moti udah kelaperan banget. Ya gimana ya,
kita berdua anaknya pilih-pilih banget sih! Hahaha.. Sambil terus berjalan dan
melihat-lihat ke sekitar pelabuhan, tak terasa saya dan Moti sampai di gerbang
Pelabuhan Sunda Kelapa tempat tadi awal kita datang.
Well, untuk city tour di Jakarta, menurut
saya sih Pelabuhan Sunda Kelapa bisa menjadi salah satu alternatif destinasi
wisata dalam kota yang murah meriah dan mudah dicapai ya.. Kalau berdasarkan
www.tripadvisor.com, Pelabuhan Sunda Kelapa ini berada di rangking #10 dari 27 sights & landmark di Jakarta.
Enggg, meskipun mungkin destinasi ini terkesan agak garing, tapi sekilas
pesona di Pelabuhan Sunda Kelapa ini cukup menyenangkan untuk kelas wisata
dalam kota a.k.a city tour, terutama untuk kamu-kamu yang punya hobby fotografi
gaes! Yeap! Pelabuhan Sunda Kelapa, selain terkenal sebagai salah satu tempat
hunting foto juga terkenal sebagai tempat yang cukup oke untuk dijadikan lokasi
pemotretan profesional lho! Bahkan teman saya bilang, best time untuk dateng ke
Pelabuhan Sunda Kelapa sih sebenernya pas Sun Rise atau Sun Set, soalnya bakal
asik banget efek cahanya pas kita lagi ngambil gambar. Hmmm, terdengar
menggiurkan sih buat saya yang juga kebeneran senang motret, meskipun bukan
pro! Hihihi.. Ya liburan mah kemana aja sih sebenernya.. Tergantung sama siapa
dan gimana kita bikin seru sebuah perjalanannya aja sih.. Yoi nggak? ;)
Back to the story, gaes! Karena capek
dan abis kepanasan selama muter-muter di pelabuhan Sunda Kelapa, saya dan Moti
recharge energy dulu dengan ngadem dan menyangkutkan diri di mini market yang
di awal postingan ini sudah saya sebutkan. Sambil ngadem dan menikmati
kesegaran dari sebotol teh dingin dalam kemasan ready to drink, di depan teras
mini market itu, saya dan Moti brainstorm nyari tempat makan nih
gaes! Sebagai 'digital people' garis kiri, saya dan Moti brainstormnya tetep
pake bantuan teknologi tercanggih saat ini yang bernama 'internet' dong
ahh!! Kita brainstorm nggak mau lama-lama soalnya.. Tapi tetep ya, sambil
googling sana sini nyari tempat makan enak juga posting beberapa foto hasil
'pemotretan' di Pelabuhan Sunda Kelapa di akun social media pribadi kita mah
nggak boleh kelewat dong ahh.. Hahaha.. Ya lah.. Hari gini mah kudu sombong
meskipun cuma liburan di dalem kota.. Hahahakasianyahahahaha.. Rasa lapar
semakin menjadi-jadi, dan hasil dari brainstorm pun membuahkan sebuah keputusan
terpenting di abad ini, bahwa akhirnya saya dan Moti sepakat untuk mencari
makanan di tempat lain. Hahahaha.., LEBAY AHH!!
So, dari hasil brainstorm
tersebut, dalam rangka mencari sesuap nasi dan mencari keriaan lainnya di
hari itu, perjalanan weekend city tour kami pun berlanjut ke daerah yang
tidak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Mau tau saya dan Moti pergi kemana?
Tunggu postingan selanjutnya ya! Di tempat pilihan saya dan Moti itu ada
ceritanya lagi nih gaes! Kalo diceritain di sini semua, ntar jadi basi kek
sepikan gebetan.. Ya? Sabar ya! Kalo saya ada umur panjang dan kalo ada waktu
berlebihan saya lanjutin ceritanya.. Oke? Oke ya! Saya ada panggilan mendadak
dari markas besar Power Rangers untuk membasmi monster kiriman Rita Repulsa nih
gaes! Ntar lagi ya.. Sekarang mah kalian baca summary sambil liat-liat foto hasil jepretan saya
waktu city tour ke Sunda Kelapa aja deh di flickr photo slideshow di bawah ini
ya.. :p
Created with flickr slideshow.
CITY TOUR PELABUHAN SUNDA KELAPA IN SUMMARY:
Total Pengeluaran: kurang lebih Rp.100.000,- (kalau
berangkat dari Jakarta)
Aftertaste: gerah, bahagia, campur
deg-degan kek baru ditembak sama gebetan idola satu sekolahan!
Cocok untuk: yang suka fotografi (termasuk yang
hobby foto selfie dan butuh stock foto instagram buat satu bulan) dan cuma
punya waktu sedikit untuk refreshing.
Alasan kenapa harus datang ke tempat ini: ya sebenernya nggak harus-harus amat sih, cuman daripada bengong di kost-an atau nge-mall lagi dan lagi dan lagi, mendingan eksplor kota tempat dimana kita tinggal! yoi nggak?
Tips: sarapan sebelum berangkat,
bawa perbekalan yang cukup (air minum dan cemilan, red.), kenakan baju yang menyerap keringat, bawa penghalang
panas (topi, payung lipet, payung teh sosro,
what ever, red.) dan boleh juga pake sun block atau lotion anti UV kalo
takut jadi keling.
Semoga postingan ini bermanfaat!!
See you later!!
Mwach!!
Padahal tempat ini deket dari rumah yg di priok.. Tapi sampe sekarang belum pernah main ke daerah sana... Tapi melihat cerita diatas.. Sepertinya pelabuhan sunda kelapa sudah kondusif...
ReplyDeleteWaaa, yg orang Bandung udah ngerasain naik perahu di Sunda Kelapa aja. Aku malah yg KTP Jakarta belum kesampaian ke Sunda Kelapa.
ReplyDeleteEh, jepretan foto2 Flickr mu bagus mbak.
jepretan poto-potonya bagus
ReplyDeletesaya pernah kesini... tapi macet. padahal cuma grogol - penjaringan, tapi macet. pelabuhan ini cukup bersejarah...
ReplyDeletepelabuhan sederhana namun bersejarah ya >< .
ReplyDeletemampir jg mbak kesini Pariwisata seru , siapa tau butuh info tmpt wisata.