The Best Advice #15 - Life is Like a Puzzle

Friday, March 27, 2015

The Best Advice #15 - Life is Like a Puzzle


"Hidup layaknya puzzle. Kudu berani bongkar pasang, mencocokkan, belajar dari keliru pasang, dan akhirnya berhasil membuatnya utuh menjadi kehidupan sempurna."
-Arya Gede Wicaksana-

Udah paling beruntung rasanya jika kita mempunyai teman yang senantiasa memberikan dukungan bagi kita. Karena sejatinya, dalam hidup yang penuh dengan kenistaan ini, kita sebagai manusia yang hina dan papa pasti selalu membutuhkan pesan-pesan realistis penuh makna yang pada akhirnya dapat membuat cara berfikir kita menjadi lebih bijaksana dan lebih out door (out door dibaca terbuka, red.).

Atas seizin Mas Arya (bukan Arya Wiguna, red.), quotes yang tercetus di tengah percakapan kami di Jumat Kliwon pagi yang cerah -secerah-kilau-senyuman-Zayn-Malik- pun akhirnya saya publish di blog ini.

Siapakah Mas Arya?
Mas Arya adalah seorang rekan yang saya kenal dari rekan lain sesama pekerja kreatif di sebuah digital agency di Bandung. Kerennya sampai sekarang tuh kita belom pernah ketemu tatap muka walaupun hanya setetes (setetes... *on echo*) tapi kita sering bertukar pikiran melalui BBM (be-be-em... *on echo*). Paan sik, Nol!! Hahaha.. Jadi kalo diibaratin tuh, saya bagaikan kue lapis dan Mas Arya bagaikan risoles yang dipajang di etalase yang sama, tapi saya ini ibarat kue lapis yang duluan sold out dan Mas Arya itu ibarat risoles yang masih fresh from the oven. Nggak dapet ya analoginya? Memang saya bikin analoginya asal-asalan. Yaudahsih nggak perlu dipikirin banget lah, nanti kamu bisa kurus kayak pangsit, kan saya yang repot.

Jadi sebenernya inti dari postingan saya kali ini, jadi orang itu harus berani hidup. Yang kita perlukan itu hanya belajar untuk berani hidup, dan berani, dan hidup, dan berani, dan hidup, sampai akhirnya kita benar-benar mengerti bagaimana cara untuk berani menjalani hidup. Berani mencoba, berani salah, berani sakit, berani hancur, berani mengutarakan pendapat, berani bersikap, kemudian belajar dari kesalahan, instrospeksi, perbaiki, repeat!

Kenapa mesti nggak berani? Takut trauma? Takut salah? Takut nggak sempurna? Takut jadi kenangan buruk? MEN! Kalo salahnya nggak sampai menyalahi aturan mah nggak akan bikin kamu dipenjara! Kalo pengen sempurna di mata manusia mah fatamorgana hey! Kita semua terlahir sempurna kok! Nggak perlu lah pusing sama manusia-manusia yang sering berlagak seperti Tuhan! Nah kalo masalah kenangan mah nih dengerin ya.. Semakin bertambah usia kita, semakin banyak orang yang kita temui, dan semakin banyak momen yang kita lewati dalam hidup ini, sudah pasti akan menambah tabungan kenangan dalam hidup kita!

Nggak bisa kita pungkiri lagi bahwa semua hal yang pernah hadir dalam hidup kita itu pasti akan memberikan pengaruh, gaes! Tukang cuankie.. Klien sadis.. Kue cubit green tea.. Deadline seminggu 3 kali.. Liburan ke tempat wisata yang romantis tapi jomblo.. Harumnya bumbu indomie goreng.. Kecipratan air got.. Bau ketek yang menyeruak menusuk hidung di tengah pengapnya metromini.. Cowok-cowok yang match dari dating app - terus minta ID Line - terus ada yang sampe ketemuan dan ada juga yang udah tiga bulan cuma ngobrol aja hampir agak mirip seperti dua insan yang sedang berpacaran - terus kayaknya sebentar lagi pacaran tapi kemudian kandas di tengah jalan.. Kecoa terbang.. HAHAHAHAH! S.E.M.U.W.A.H! IYA SEMUWAH!! Semuwah hal yang pernah terjadi dalam hidup kita -tanpa-terkecuali- pasti akan memberikan pengaruh! P.A.S.T.I-PASTI! Jadi nggak ada alasan untuk diem di tempat! Kita bukan pohon! Perbanyaklah kegagalan! Perbanyaklah usaha! Perbanyaklah perjuangan! Whatever it takes, maju terus pantang kendur! Jangan stress, Allah with us! Jadilah pribadi selauw namun tetap wauw!

Aduh capek juga yah ngomong agak bijak dan berapi-api kek gini, bikin keringetan sampe ke lubang udel gaes! Hahaha.. Oke sepertinya harus kita sudahi dulu saja kajian yang semi simorangkir serius ini. Sebagai penutup postingan yang cocok banget dijadiin renungan Jumat ini, saya sebagai hamba Allah ingin memberikan #mottonolla di penghujung cerita:

"Mati tuh bisa setengah, tapi kalo hidup tuh enggak ada istilah setengah!"
-Primanola, remaja tanggung yang sebentar lagi akan menjalani kerasnya kehidupan di pap syupapap metropolitan, ouweiyooo!-

Udahan dulu ya, ciao~

No comments

Post a Comment