Membuat Apps Tanpa Coding

Wednesday, September 30, 2015

3 comments
Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future

Kalau kita berbicara tentang teknologi digital, rasanya memang lebih identik dengan dunia kaum pria ya gals? Namun sekarang ini sudah semakin banyak juga kok kaum wanita yang terjun ke bidang teknologi digital! Beuh, jangan salah gals! Programmer wanita? Ada.. Webdesigner wanita? Ada.. Digital strategist wanita? Ada juga.. Saya misalnya.. Uhuk! Bahkan ada sebuah organisasi non profit yang memang khusus menaungi kaum wanita Indonesia yang merupakan pengguna teknologi, yaitu idGeekGirls!

Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future

Pada hari Sabtu, 26 September 2015 yang lalu bertempat di Co&Co Space di Jalan Dipatiukur No. 5 Bandung, idGeekGirls bersama Microsoft Indonesia menyelenggarakan sebuah acara bertajuk 10to10 Female of The Future. Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 50 orang peserta yang seluruhnya adalah wanita ini, menurut saya konsepnya tuh gabungan dari meetup, workshop, dan hackaton. Kenapa? Karena di acara 10to10 Female of The Future puluhan blogger wanita dipertemukan dan kemudian dibagi kedalam 11 tim, lalu kami diberikan pelatihan bagaimana cara membuat mobile apps tanpa coding, dan diakhiri dengan bersama-sama membuat mobile apps sendiri! Iya, kamu nggak salah baca.. Di acara acara 10to10 Female of The Future ini para peserta diajarkan cara membuat mobile apps TANPA CODING! Dan gratis! Keren banget kan! Tepuk tangan dulu dong untuk idGeekGirls dan Microsoft Indonesia! Hihi.. 

Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future

Untuk saya pribadi, acara ini sangat-sangat-sangat menarik! Kenapa? Selain karena saya mempunyai blog pribadi, saya juga tertarik dengan ilmu baru yang ditawarkan di acara 10to10 Female of The Future ini yaitu membuat mobile apps tanpa perlu jago coding, bahkan sama sekali nggak pake acara coding-codingan! Awesome banget, gals! 

Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future

Sebenernya kalau diajarin coding juga saya nggak keberatan sih, soalnya kebeneran saya emang hobi ngode ehh maksudnya hobby ngotak-ngatik digital.. Hahaha.. Udah baca postingan saya yang berjudul Secercah Ompol Perawan? Nah, di postingan tersebut saya berkesperimen ngotak-ngatik API twitter dalam rangka membuat twitter client name yang unik, gals! Ngotak-ngatik digital level agak kece yang sudah saya lakukan lainnya adalah ngotak-ngatik css blog pribadi saya ini, meskipun cuma ngotak-ngatik level basic tapi rasanya mau pingsan sambil dipeluk Ryan Gosling deh! Css tuh ribet, kek perasaan.. Setuju nggak? Yang udah pernah ngotak-ngatik css blognya sendiri pasti bakal ngangguk-nggangguk lemes deh! Hahaha.. Makanya ketika saya tau ada acara 10to10 Female of The Future yang bakal ngasih tau cara-cara bikin mobile apps tanpa perlu jago coding ini, saya langsung tertarik banget.. 


Di acara 10to10 Female of The Future ini, seluruh peserta yang hadir dipandu untuk membuat mobile apps dengan menggunakan Windows 10 oleh Mas Yugie Nugraha sebagai perwakilan dari Microsoft Indonesia. "Disini kita bukan belajar membuat blog, justru disini kita akan belajar bagaimana caranya memanfaatkan blog yang sudah ada agar bisa digunakan di perangkat mobile.", tutur Mas Yugie mengawali sesi workshop.
Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future

Di postingan ini saya akan share sedikit nih, gals! Jadi pada dasarnya, ada 4 hal yang perlu kita perhatikan dalam membuat mobile apps, yaitu:
1. Content.
-Blog (topik yang sudah kita tentukan dan dijelaskan dalam bentuk tulisan),
-Foto (konten berupa gambar yang berkaitan dengan isi tulisan), dan
-Video (konten audio visual yang berkaitan dan menjelaskan isi tulisan agar pembaca lebih mengerti).
2. Design. 
Baik itu design blog maupun design aplikasi merupakan salah satu unsur penting. Design yang menarik tentunya akan membuat mata pembaca tidak perih, karena tampilan blog ataupun apps enak dilihat.
3. Services.
Services disini adalah services dari platform dimana content diupload. Misalnya untuk foto, kita menggunakan services instagram. Nantinya service yang kita gunakan ini akan kita tarik datanya ke mobile apps yang kita buat.
4. Publishing.
Karena target pada acara 10to10 Female of the Future ini adalah Membuat aplikasi yang bisa dijalankan di windows 10, maka nanti kita akan publish apps ini ke Windows Store.
Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future
Sementara itu, jika kita ingin membuat mobile apps yang bisa dijalankan di Windows 10, kita harus terlebih dulu membuat akun Microsoft. Akun Microsoft ini nantinya akan kita gunakan ketika membuat apps di appstudio.windows.com. Selanjutnya, pembuatan mobile apps dilanjutkan dengan menginput RSS Feed blog, API Key, dan Client ID. Generate. Finish. Untuk platform blog yang digunakan pun bisa platform apa saja, bahkan membuat apps ini dari laptop yang menggunakan MAC OS pun tidak masalah. Sumpah nggak nyangka gampang dan nggak pake ribet! Well, ketika mulai membuat apps sih rasanya memang bingung dan agak deg-degan karena takut salah. Padahal mah yah ternyata oh ternyata tidak serumit yang saya bayangkan euy.. *pelukin warga gedebage satu-satu*
Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future
Seperti yang saya sebutkan di awal postingan, bahwa di acara ini seluruh peserta yang hadir dibagi kedalam 11 tim. Masing-masing tim membuat konsep, membuat apps, kemudian mempresentasikannya.
Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future
Acara yang berlangsung dari jam 10 pagi sampai dengan jam 10 malam alias 12 jam ini beneran seru dan nggak kerasa banget, karena diselingi dengan games seru, makan-makan, ngobrol-ngobrol, ngopi-ngopi, dan foto-foto dong pastinya! Bahkan kalau agak capek karena duduk di depan laptop terus, kita bisa turun ke lantai dasar untuk refreshing sejenak sambil menikmati pertunjukan musik yang memang kebetulan digelar pada hari itu. Ngeceng dikit lah ya.. Hahaha..
Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future
Asik banget kan acaranya? Asik dong.. Sebagai seorang wanita yang hidup di era digital, kita memang dituntut untuk menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, dan akrab dengan teknologi! Melalui acara 10to10 Female of The Future, kita para peserta yang datang jadi tau betapa mudahnya membuat mobila apps, dan kita juga jadi tau bahwa ternyata nggak semua mobile apps itu dibuat dengan keahlian coding yang super. Sesuai dengan tagline yang terpampang nyata, bukan khayal, bukan buaian, dan bukan fatamorgana: 'I can't code, but I created Windows 10 apps from 10 to 10'.
Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future

Untuk para peserta yang memang blogger, kalau kita bisa bikin mobile apps untuk blog kita, tentunya selain meningkatkan harkat, martabat, dan kekecean kita dan blog yang kita miliki, mobile apps ini juga akan semakin mengoptimalisasikan blog kita dan membuatnya memiliki value added. Ya jelas kece dong! Orang-orang belom pake Windows 10, kita yang hadir di acara 10to10 Female of The Future mah udah punya mobile apps untuk blog sendiri.. Orang-orang blognya cuma bisa diliat di desktop, sementara blog kita tersedia dalam bentuk mobile apps yang bisa diakses dalam genggaman! Ihh kece badai kan? Hihihi.. Well, kalo untuk para peserta yang bukan seorang blogger juga untuk kalian para kaum wanita di luar sana yang tidak sempat datang ke acara awesome ini, janganlah takut bereksperimen dengan teknologi dan jangan pernah sedikitpun merasa bahwa teknologi adalah hal yang sulit untuk dipelajari. JANGAN!
Membuat Apps Tanpa Coding di Acara 10to10 Female of the Future

Terima kasih idGeekGirls! Terima kasih Microsoft Indonesia! Terima kasih juga untuk semua yang hadir mengawesomekan acara 10to10 Female of The Future! Sekian postingan dari saya, semoga bermanfaat!

Ciao~


Read More

Biscuity Chocoffee Truffles Recipe

Tuesday, September 29, 2015

8 comments
Biscuity Chocoffee Truffles Recipe
Kebiasaan lama, ngeteh tiap sore waktu dulu di London emang susah ditinggalin.. :")

Biscuity Chocoffee Truffles Recipe - Bercengkrama bersama keluarga ataupun duduk santai sambil membaca sebuah buku di teras rumah, ditemani secangkir teh manis hangat dan camilan adalah kegiatan sore hari yang sangat sederhana namun sangat menyenangkan dan menenangkan buat saya..

Ehh, ngomong-ngomong soal camilan, di postingan kali ini saya akan share sebuah resep camilan manis loh.. Iya! Manis seperti saya gitu deh.. Hahaha.. Just kidding! Setelah sebelumnya saya -chef kebanggaan dapur labollatorium- sudah pernah share resep Pop Corn Nori recipe nan tasty, pada kesempatan kali ini saya akan share resep Biscuity Chocoffee Truffles recipe yang sweet nan legit, dan cara bikinnya pun super gampang karena nggak pake acara panggang-memanggang! Mau tau dong apa aja bahan-bahannya dan gimana cara membuatnya?
Biscuity Chocoffee Truffles Recipe Plating
Biscuity Chocoffee Truffles. TEMPTING!
Jadi, bahan-bahan yang perlu kalian sediakan untuk resep Biscuity Chocoffee Truffles adalah sebagai berikut:
Biscuity Chocoffee Truffles Recipe Bahan
Seluruh bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Biscuity Chocoffee Truffles.
1. Biskuit Susu 
2. Dark Cooking Chocolate
3. Susu Cair
4. Butiran Hundreds and Thousand
5. Kopi Instan
6. Susu Kental Manis
7. Margarin

Teruuuus, gimana nih cara membuat Biscuity Chocoffee Truffles?

Well.. Jika semua bahan-bahan yang diperlukan sudah tersedia di dapur, kita sudah bisa langsung membuat adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles, dengan langkah-langkah mudah berikut ini:
1. Hancurkan biskuit susu sehingga remuk. 
Di resep kali ini saya menggunakan 12 keping biskuit susu yang saya hancurkan dengan blender. Kalau kalian tidak memiliki blender, kalian bisa meremukkan biskuit dengan bantuan ulekan. Kalau masih bingung gimana cara menghancurkan biskuitnya, mungkin kamu bisa gunakan kenangan perasaan lama yang biasanya sering meremukkan hati.. YAELAHHHH BIKIN KUE AJA PAKE BAWA-BAWA KENANGAN DAN PERASAAN!! Oke maaf, saya kan hanya memberikan saran supaya terlihat seperti ahli masak gitu.. Hahaha.. Next!
2. Cairkan margarin dengan cara ditim. 
Untuk takarannya, jujur aja –seperti yang kalian ketahui kalau saya ini orangnya jujur banget dan susah banget untuk boong- saya mengandalkan jurus 'feeling so good' alias dikira-kira aja.. Cara ngetim udah tau dong ya? Jadi gini, masukkan margarin ke dalam pinggan/mangkuk tahan panas. Panaskan air di panci sampai mendidih. Kemudian taruh pinggan/mangkuk tersebut ke dalam panci, dan tutup pancinya sehingga uap panas yang ada di dalam panci akan membuat margarin menjadi meleleh. Margarin juga bisa ditim di dalam rice warmer atau microwave. Pokonya gimana deh caranya supaya margarinnya meleleh ya.. Ibarat kata mau dilelehin pake tatapan gebetan yang memang bikin melting dan memperlambat peredaran darah juga nggak apa-apa.. Tuh kan, baper lagi.. Ahh elaaaaah.. Hahaha.. OK NEXT!!
3. Siapkan susu kental manis. 
Nggak perlu diapa-apain ya susu kental manisnya, apa adanya aja.. Hmpft.. Oh iya, untuk pilihan rasa susu kental manis ini juga bebas loh ya.. Dalam resep ini saya menggunakan susu kental manis putih.
4. Seduh kopi instan. 
Wait, kita bukan mau ngopi loh.. Sesuai nama resep ini yaitu Biscuity Chocoffee Truffles, maka saya menambahkan sedikit kopi instan yang sudah diseduh pada adonan. Kenapa saya menambahkan kopi? Karena saya suka banget sama kopi, selain suka banget sama kamu.. :”)) 
Enggg, sebentar.. Sebelum saya melanjutkan pembahasan ke tahap membuat adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles selanjutnya, saya mau kasih sedikit warning bahwa sepertinya di resep ini akan banyak sekali muncul kalimat bernada baper.. Harap maklum dan terima aja ya para pembaca? Nggak usah diprotes ya.. Deal ya? Biar saya ngalir nulis resepnya nih, da kalimat baper mah nggak disengaja.. Deal ya? Deal ya? Deal! Okesippp! Hahaha..
Jadi tadi sampai mana? Sampai kopi instan ya.. Hahaha.. Oke, jadi untuk memudahkan agar rasa kopi menyebar secara merata di adonan dasar ini, saya mencairkan kopi instan tersebut dengan cara pada umumnya kalau kita mau membuat kopi. Tapi nggak perlu pakai tambahan gula dan buatlah kopi dengan racikan yang agak pekat, dalam artian jumlah takaran airnya jangan terlalu banyak. Kenapa? Karena selain agar rasa kopinya lebih terasa di lidah dan kalau perlu rasa kopinya sampai menembus ke hati, ini teh kita bukan mau bikin kolek atuh ibu-ibu dan neng geulis sekalian.. Dengan racikan seduhan kopi yang agak pekat tidak akan menyulitkan kita untuk mendapatkan adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles yang kalist dan bisa dipulung.. Sampai sini ngerti ya? Ngerti dong!
Nah, kalau kalian nggak suka kopi, boleh banget diganti pakai cokelat, mocca, atau apa lah terserah.. Berkreasi aja sebebas-bebasnya.. Nggak ada yang larang kok! Oke? ;)
5. Membuat adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles. 
Kalau semua bahan di atas sudah siap, sekarang saatnya membuat adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles. Siapkan wadah, bisa berupa baskom ukuran sedang atau mangkuk besar yang biasa digunakan untuk membuat kue. Taruh biskuit susu yang sudah diremukkan pada wadah, kemudian tuangkan margarin cair, susu kental manis, dan jangan lupa juga tuangkan kopi instan yang sudah dicairkan, lalu aduk rata semua bahan-bahan tersebut dengan tangan atau dengan bantuan spatula sampai adonan menjadi kalist dan dapat dipulung. Karena saya menggunakan takaran dengan konsep 'feeling so good', jadi saya menuangkan bahan-bahan cair secara hati-hati dan sedikit demi sedikit. Kenapa? Karena saya menjaga agar adonan tetap kalist dan tidak terlalu lembek. Ihh, subhanallah.. Saya bahasanya udah seperti chef-chef di hotel bintang lima aja ya.. Hahaha..
6. Mari membentuk adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles! 
Waktu saya membuat Biscuity Chocoffee Truffles ini saya memang bener-bener pake perasaan. 
“Perasaan ini susu kental manisnya kurang, coba tambahin ahh..” 
“Perasaan kopinya kurang kerasa deh, coba percikin lagi deh..” 
“Perasaan kok makin kesini dia makin ngejauh ya, coba cari lagi pacar baru deh..” LHAAAA INI APAAN YAAAA?? HAHAHAHA..
Saya memang percaya banget sama kekuatan perasaan. Intuition. Ahzek! Sejak awal saya mau membuat Biscuity Chocoffee Truffles ini saya yakin adonan dasarnya pasti berhasil, dan terbukti perasaan saya itu benar! Yeaaay!! Adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles rasanya pas, kalist, dan bisa dipulung untuk kemudian dibentuk bulat-bulat. So, udah jelas kan step berikutnya apa? Yeap! Jadi, setelah adonan dasarnya kalist, kalian sudah bisa mulai untuk proses membentuk biscuity truffles kalian. Di resep ini, saya membuat bentuk bulat-bulat. Mau bentuk lain? Boleh.. Bentuk persegi, bentuk candi, bentuk fly over pasopati, atau mau dibuat jadi bentuk cinta kasih yang suci dan murni dari hati juga mangga.. Silakan.. Asal jangan kelamaan ngebentuk adonan ya? Soalnya kita masih ada step berikutnya nih! 

Dari 12 keping biskuit pada resep Biscuity Chocoffee Truffles ini, terbentuklah 9 bulatan adonan dasar dengan ukuran diameter kurang lebih 2,5 cm. Nah jadi kamu bisa kira-kira pakai rasio aja, berapa bulatan truffles yang kamu butuhkan. Yang pasti, setelah adonan truffles dibentuk, segera taruh di atas loyang atau kertas roti, dan dinginkan di lemari pendingin ya.. 
Biscuity Chocoffee Truffles Recipe
Penampakan adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles yang baru selesai dibentuk.
Sementara menunggu adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles menjadi lebih padat, kita bisa mempersiapkan adonan yang akan kita gunakan untuk membalut truffles agar terlihat lebih cantik dan menarik. Adapun langkah-langkah untuk membuat adonan balutan Biscuity Chocoffee Truffles adalah sebagai berikut:
1. Siapkan dark cooking chocolate.
Tim dark cooking chocolate dengan cara yang sama ketika kita mengetim margarin.
2. Siapkan juga margarin yang sudah ditim dan susu cair tanpa rasa.
3. Buat adonan balutan Biscuity Chocoffee Truffles.
Jika dark cooking chocolate sudah meleleh, segera angkat dari panci kemudian segera tuangkan susu cair tanpa rasa dan margarin cair ke dalam wadah yang berisi dark cooking chocolate. Tuangkan sedikit demi sedikit saja, dan pastikan semua bahan tercampur rata. Yang sangat perlu diperhatikan pada tahap ini adalah tingkat kekentalan dari adonan yang akan dijadikan balutan truffles ini. Pastikan campuran antara dark cooking chocolate, susu cair, dan margarin tidak terlalu encer namun juga jangan terlalu pekat. Jika sudah selesai meracik adonan untuk balutan truffles ini, kita bisa melangkah ke pelaminan ehhhh maksudnya ke tahap akhir.. Pfffftttt~

Oke! Tahap akhir dari pembuatan Biscuity Chocoffee Truffles ini adalah tahap membalut dan menghias. Untuk membalut, keluarkan adonan dasar truffles dari dalam lemari pendingin dan celupkan tiap-tiap bulatan ke dalam adonan balutan. Bulatan – balutan, balutan – bulatan, jangan sampai kebalik bacanya ya ibu-ibu dan neng geulis sekalian.. Hahaha.. Oke, dalam membalut adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles ini nggak sama dengan cara membalut luka hati ya.. MULAI DEH NOL! Oke, maksud saya, dalam membalut adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles ini, kita bisa menggunakan bantuan garpu. Aduh gimana ya ngejelasinnya, soalnya waktu saya lagi bikin Biscuity Chocoffee Truffles ini saya nggak sempet motret, soalnya tangan lagi kotor dan di rumah lagi nggak ada orang yang bisa saya mintain tolong untuk foto.. Sedih deh.. Singkat kata gini deh, adonan dasar yang sudah berbentuk bulat itu kita masukan ke dalam mangkuk berisi adonan balutan, kemudian pastikan seluruh permukaan adonan dasar terbalut sempurna, lalu angkat dengan menggunakan garpu (angkat seperti layaknya kita menggunakan sendok, dan jangan menusuk adonan dasar dengan garpu tersebut, red.), tiriskan sebentar, lalu taruh adonan dasar yang sudah terbalut cokelat tersebut di atas loyang atau kertas roti. Jika ingin menambahkan butiran hundreds and thousand, atau mungkin meses, taburi segera sebelum adonan cokelat cair mengeras. Jika semua adonan dasar sudah terbalut adonan cokelat, kembali masukan ke dalam kulkas dan diamkan sekitar 15 sampai dengan 30 menit. 
Biscuity Chocoffee Truffles Recipe
Penampakan adonan dasar Biscuity Chocoffee Truffles yang baru selesai dibalut dan ditaburi dengan butiran hundreds and thousand.
15 menit berlalu.. Yang lalu, biarlah berlalu.. Tadaaaaaaa.. Biscuity Chocoffee Truffles pun siap disantap! Dan kabar baiknya adalah, Biscuity Chocoffee Truffles buatan saya ini sudah lolos uji lidah sang nyokap yang terkenal agak susah bilang enak sama sebuah makanan. Nyokap bilang Biscuity Chocoffee Truffles buatan saya ini enak, kopinya kerasa! Hadududu, terharu.. Hahaha.. Gimanaaa.. Gampang banget kaaaaan cara membuat Biscuity Chocoffee Truffles ini? Nggak lama kok bikinnya, ya sediain aja waktu sekitar 30 sampai dengan 45 menit. Asiknya Biscuity Chocoffee Truffles ini, bener-bener no bake! Selain no bake alias nggak perlu dipanggang, resep ini masih bisa dikembangkan dan dikreasikan lagi loh.. Misalnya saja, dark cooking chocolate sebagai bahan dasar balutan mau kamu ganti pakai white chocolate, BISA! Misalnya lagi, kamu mau menyelipkan cherry di dalam adonan dasar truffles ketika dibentuk bulat-bulat, BISAAA! Bebaskeun.. Sok kumaha Anda sekalian sajah yah.. Free your mind dan jangan kepatok sama resep saya yang memang nggak ada patokannya banget juga sih ya.. Heu..
Biscuity Chocoffee Truffles Recipe
Penampakan Biscuity Chocoffee Truffles yang sudah beku dan siap disajikan.
Selain untuk konsumsi sendiri, Biscuity Chocoffee Truffles ini juga bisa kita jadikan camilan untuk acara pesta loh.. Ihh, lumayan banget menghemat budget kalau kita bisa membuat sendiri camilan untuk acara pesta.. Ehh jangan salah, bahkan mungkin saja bisa menjadi sumber penghasilan kita juga loh! Jadi bisa aja, misalnya ada orang yang suka dengan rasa Biscuity Chocoffee Truffles ketika mencicipinya di acara kita, ehh nggak taunya yang bersangkutan malah memesan Biscuity Chocoffee Truffles kepada kita untuk dijadikan sebagai cemilan di acara mereka.. Bisa aja kan kaya gitu? Ya namanya rejeki mah kita kan nggak tau ya.. Hehe..
Biscuity Chocoffee Truffles Recipe
Penampakan Biscuity Chocoffee Truffles untuk disajikan sebagai camilan acara pesta ulang tahun.
Oke, postingan mengenai resep Biscuity Chocoffee Truffles yang dibuat dengan cinta dan perasaan terdalam ini resmi saya tutup dan akhiri sampai disini. Semoga resep ini bermanfaat dan selamat mencoba! Good luck!

Mwachk!

Read More

Semakin Optimal dan Smart di Era Digital! #GoForIt

Friday, September 25, 2015

1 comment
Semakin Optimal dan Smart di Era Digital! #GoForIt

Di era global yang dinamis ini, teknologi sudah memegang peranan yang semakin signifikan dalam kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern ini pastinya akan berdampak pada munculnya berbagai perubahan dalam kinerja manusia. Hampir di berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam aspek politik, sosial, budaya, ekonomi, bisnis, bahkan pertahanan dan keamanan juga di berbagai bidang misalnya, perbankan, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, transportasi, juga informasi dan telekomunikasi, you name it, sudah bisa dibilang serba tekno dan serba digital. Itu sebabnya era sekarang ini sering juga disebut sebagai era digital.

Salah satu produk inovasi teknologi komunikasi yang dapat mendukung era digital ini adalah internet. E-banking, e-government, e-education/e-learning, e-health, e-tourism, e-transportation, e-news, e-business, multimedia streaming, online games, cloud storage, video conference cukup menunjukkan bahwa sekarang ini rasanya sedikit-sedikit serba online dan sedikit-sedikit serba internet. Betul? Betul! By the way, kalian tau nggak sih kepanjangan dari ‘internet’? Hayooo apa hayooo.. Mungkin kalian udah banyak yang tau, tapi untuk yang mungkin belum tau, ‘internet’ itu adalah singkatan dari ‘interconnection networking’, atau dapat diartikan sebagai suatu koneksi antar jaringan komputer. Masalah internet ini juga dibahas di salah satu buku Manajemen Pemasaran saya semasa kuliah. Kotler dan Armstrong (2008:237) yang dialihbahasakan oleh Bob Sabran, mendefinisikan internet sebagai berikut:
“Internet adalah jaringan publik luas dari jaringan komputer yang menghubungkan segala jenis pengguna di seluruh dunia satu sama lain dan menghubungkan mereka dengan ‘penyimpanan informasi’ yang sangat besar.”
Dahsyat banget ya internet ini! Bahkan sekarang, kecanggihan teknologi internet ini bukan hanya kita gunakan di perangkat komputer namun sudah merambah ke perangkat seluler yang digunakan oleh hampir setiap kepala yang hidup di seluruh penjuru dunia ini dalam kesehariannya. Yeap! Era digital ini juga adalah era dimana nantinya hampir seluruh benda di sekitar kita akan terhubung dengan internet atau kita kenal dengan istilah IoT a.k.a Internet of Things.

Seiring dengan meningkatnya peranan internet dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan manusia, akses terhadap sumber dan jaringan informasi pun menjadi semakin penting bagi masyarakat. Jumlah pengguna internet ini sangat besar dan terus-menerus berkembang, bahkan pengguna internet dan jumlah penggunaan layanan internet di Indonesia pun terus mengikuti perkembangan dunia. Boleh dikatakan bahwa hampir semua masyarakat mengenal internet dengan tanpa ada batasan lokasi akses, profesi, usia atau tingkat pendidikan sehingga turut mewujudkan hadirnya budaya internet dalam keseharian masyarakat Indonesia pada khususnya, dan masyarakat dunia pada umumnya. Dapat kita katakan bahwa internet di era digital ini semakin mendorong perkembangan inovasi teknologi yang pada akhirnya memang bertujuan untuk menyokong dan memudahkan kehidupan manusia.

Hidup di era digital seperti ini, akan melahirkan individu-individu yang akrab disebut sebagai ‘digital people’. Mulai dari digital user, digital innovator, juga pekerja kreatif dan para pelaku bisnis yang memang usahanya bergerak di ranah digital. Saya pribadi, adalah salah satu digital people yang termasuk ke dalam kategori digital user dan pekerja kreatif di ranah digital. Sebagai digital user, tentunya saya ingin menjadi yang paling trendi dengan selalu mengetahui dan berbagi update terbaru. Sebagai digital user, saya juga termasuk aktif dalam menggunakan berbagai digital platform lho! Blog, tumblr, twitter, facebook, instagram, flickr, path, flipboard, email, line, whatsapp, dan yeap semua digital platform itu aktif saya gunakan dan hanya bisa saya gunakan tentunya kalau ada jaringan internet. Sementara sebagai pekerja kreatif di ranah digital, saya memiliki tugas untuk membuat digital campaign dan sudah menjadi tugas saya juga untuk membuat digital campaign tersebut dapat menjangkau sebanyak mungkin digital user yang ada di luar sana. Berat ya? Iya. Berangkat dari permasalah tersebut, muncul lah sebuah pertanyaan di benak saya: “Bagaimana kita bisa semakin optimal di era digital?” Dan saya rasa jaringan internet cepat dengan jangkauan luas adalah jawabannya. Yeap! Tanpa jaringan internet cepat yang mumpuni, era digital ini hanya akan seperti mobil ferrari yang mogok tak berdaya.

Dalam keseharian di era digital ini, kita juga pasti semakin sering banget denger kalimat ini: “DUH INTERNET LEMOT BANGET!” atau “DUH SINYAL INTERNET GUE KAYA BANGKE!”. Sering denger atau sering ngalamin, gaes? Nggak apa-apa, jujur aja.. Hahaha.. Kebayang nggak kalo lagi traveling ke tempat yang kece dan kita mau share foto atau share location di social media........tapi failed gara-gara smatphone kita nggak dapet sinyal internet bahkan sinyal seluler biasa pun nihil! Oke sebut saja traveling itu termasuk hura-hura, lalu bagaimana jika kita sedang melakukan misi sosial ke daerah terpencil? Bagaimana kita harus menghubungi rekan kita yang berada di pusat kota sementara jaringan internet kita sinyalnya morat-marit? Masa mau ngontak pake kentongan atau merpati pos? Kan nggak mungkin ya gaes? Eh, mungkin sih.. Tapi pasti lama banget! Oke, contoh lainnya adalah ketika klien mau transfer file dalam ukuran besar dan dalam file tersebut ada hal beberapa bagian yang perlu segera direvisi, sementara kita kesulitan download file tersebut gara-gara internet lemot banget! Tau dong klien kalo minta segera deg-degannya kayak apa? Nggak ngenakin banget deh pokonya! Nah, contoh-contoh dari saya barusan adalah contoh-contoh gagal optimal di era digital, gaes! Nggak asik banget kan ya?

Satu-satunya cara untuk semakin optimal di era digital adalah siap menjadi individu yang serba cepat dan siap juga menjadi individu yang smart! Dalam hal ini, tentu saja smart dalam memilih jaringan internet cepat yang akan mendukung aktivitas sehari-hari kita. Siapapun kalian, ibu rumah tangga, pelajar, pelaku bisnis, karyawan, entertainer, everyone, please being smart dalam memilih jaringan internet yang mendukung kegiatan mobile yang mungkin sampai ke area pelosok, juga pilihlah jaringan internet yang stabil sehingga mampu mendukung aktivitas kita di berbagai waktu baik itu pagi, siang, ataupun malam! Singkat kata, smart-lah dalam memilih jaringan internet cepat yang dapat membuat kita dapat cepat terhubung dan tetap terhubung.

Memangnya ada pilihan jaringan internet cepat yang seperti itu? ADA! Smartfren 4G LTE Advanced lah jawabannya. 4G LTE adalah generasi ke-empat dari teknologi komunikasi mobile-internet dan teknologi 4G LTE Advanced yang dihadirkan oleh Smartfren memungkinkan penggunanya dapat menikmati internet dengan jangkauan luas juga koneksi mobile-internet yang lebih cepat dan lebih stabil di Indonesia.

Semakin Optimal dan Smart di Era Digital! #GoForIt
source: smartfren.com/4g/

Menurut saya Smartfren 4G LTE Advanced udah paling bener deh untuk membuat kita menjadi semakin optimal dan smart di era digital ini! Kenapa? Karena dengan jaringan 4G LTE pada Smartfren 4G LTE Advanced dapat menjangkau cakupan wilayah yang luas (FDD/Frequency Division Duplex) dan kapasitas bandwidth (TDD/Time Division Duplex) yang disediakan jauh lebih besar dibandingkan operator lain, itu sebabnya layanan Smartfren 4G LTE Advanced dapat menghadirkan jaringan internet yang lebih cepat dan lebih stabil. So, keluhan akan jaringan internet akan semakin berkurang, nggak ada lagi deh cerita serunya traveling ke tempat blusukan menghambat kita untuk ngedapetin jaringan internet, dan say bye sama omelan klien gara-gara jaringan internet lemot yang bikin kerjaan terhambat!

Smartfren 4G LTE Advanced ini sendiri sebenarnya sudah diluncurkan sejak tanggal 19 Agustus 2015 yang lalu, bahkan diklaim sebagai operator yang pertama meluncurkan teknologi 4G LTE di Indonesia. Menurut saya Smartfren 4G LTE Advanced ini benar-benar pilihan terbaik untuk membuat kita menjadi semakin optimal dan smart di era digital ini. Terbaik karena selain menawarkan kecanggihan teknologinya, Smartfren juga memudahkan para pelanggannya plus memberikan penawaran menarik. Mudahnya, misalnya saja untuk pelanggan lama yang ingin upgrade untuk bisa menggunakan layanan Smartfren 4G LTE Advanced dapat melakukan migrasi dari perangkat selulernya baik itu melalui https://my.smartfren.com/upgrade4G.php ataupun melalui sms. Mudah banget kan? Bersamaan dengan peluncuran layanan Smartfren 4G LTE Advanced, Smartfren juga meluncurkan paket Smartplan Limitless. Dengan paket Smartplan Limitless ini para pengguna bisa menikmati bonus kuota dua kali lipat untuk semua paket. Ini berlaku untuk pembelian paket diatas Rp 50 ribu. Misalnya, pembelian paket data Rp 60 ribu akan memberikan paket data 4 gigabite (2 x 2 gigabite), 10 menit, 100 sms dan 1000 menit menelpon sesama Smartfren. Menariknya, dengan paket Smartplan Limitless ini walaupun  kuota 4G LTE sudah habis, kamu tetap bisa internetan sampai akhir masa berlaku paket kamu dengan kecepatan yang bisa kamu atur dan sesuaikan sendiri loh gaes! Paket yang tepat dan hemat, it’s not only optimal but also smart at the same time!

So, what are you waiting for gaes? Cuma Smartfren 4G LTE Advanced yang bakal bikin kita semakin optimal dan smart di era digital! GO FOR IT! ;)

Read More

Roadshow Woman Talk: Poligami, KDRT, & Perselingkuhan

Monday, September 21, 2015

1 comment
Roadshow Woman Talk tentang Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan
Assalamualaikum Wr. Wb., temans!

Apa kabar nih? Sehat? Semoga selalu sehat ya.. Amiin.. Btw, gimana weekend kalian, ngapain aja? Kalau saya sih weekend kemaren (tepatnya di hari Sabtu, red.) ngobrol-ngobrol mengenai masalah Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan lho!

Yeap, Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan. Berat ya? Tapi kalian nggak salah lihat kok.. Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan. Jika saya ucapkan 3 kata ini, mungkin kalian (terutama para wanita) akan buru-buru menutup telinga karena merasa ngeri dan tidak ingin sedikitpun mendengar, membayangkan, apalagi mengalaminya dalam hidup kalian. Eits, tapi sebaiknya kalian nggak menutup telinga, bahkan nggak menutup mata untuk terus membaca postingan saya kali ini. 
Roadshow Woman Talk tentang Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan
Saya mau tanya nih.. Pernahkah terlintas di benak kalian, bagaimana jika seandainya Allah menghendaki salah satu, salah dua, atau mungkin salah tiga alias ketiga masalah tersebut (Na'udzubillahiminzalik..) secara bersamaan menimpa hidup kita? Kemudian jika hal-hal tersebut menimpa diri kita, sebagai wanita, apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi ujian ini? Bagaimana kita harus tetap tegar berdiri dan kemudian bangkit untuk memenangkan pertarungan antara emosi dan beban batin? Lantas bagaimana pula jika wanita di sekitar kita ada yang mengalaminya? Bagaimana kita harus menyikapinya? Bagaimana pula kita sedapat mungkin membantu mereka untuk menghadapi masalah Poligami, KDRT, ataupun Perselingkuhan yang mereka alami? 

Kalau boleh saya jawab semua pertanyaan tersebut, saya akan memberikan 3 (tiga) jawaban, sebagai berikut:
Pertama, perbanyak mendekatkan diri kepada Allah Swt.. Mendekatkan diri kepada Allah Swt. adalah kewajiban setiap umat muslim. Jika kita mengalami masalah tentu saja kita hanya bisa mengharapkan pertolongan-Nya. Sementara jika kita tidak mengalami masalah, tentu saja kita memohon pada Nya supaya kita dilindungi agar jangan sampai mengalami masalah, terutama masalah Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan. Dan yang pasti mah jangan mendekatkan diri sama Allah Swt. kalau sedang ada masalah aja ya.. Hehehe..
Kedua, ketahui dasar ilmu untuk setiap permasalahan yang kita hadapi. Dalam postingan ini tentunya yang saya maksud adalah ilmu yang berkaitan dengan masalah poligami, KDRT, dan perselingkuhan. Kenapa kita harus mengetahui dasar ilmunya? Ya tentunya agar ketika kita menghadapi masalah tuh nggak ngasal dan nggak merasa paling bener dong.. Ya nggak?
Ketiga, bicarakan masalah tersebut (poligami, KDRT, dan perselingkuhan, red.) dengan orang-orang yang tepat. Misalnya, keluarga, konsultan (hukum/agama), atau mungkin kepada sesama rekan wanita yang pernah mengalami masalah tersebut dan berhasil menghadapinya dengan jalan yang benar baik menurut agama maupun menurut hukum.

Sebetulnya masalah Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan adalah masalah yang cukup banyak dialami dan cukup sering kita dengar bahkan mungkin kita lihat dengan mata kepala sendiri. Setuju dong? Maka dari itu, sebagai seorang wanita yang juga merasa lumayan ngeri mendengar 3 (tiga) masalah tersebut, saya pun tergerak untuk mengetahui lebih jauh, mulai dari dasar ilmu agama dan dasar ilmu hukumnya (hukum yang berlaku di negara kita ini, red.), cara menghadapinya, dan kalau memungkinkan sih bisa tau juga bagaimana cara menghindari masalah-masalah tersebut. Berangkat dari rasa ingin tahu saya yang mendalam itu lah saya datang ke Roadshow Woman Talk. 
Roadshow Woman Talk tentang Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan

Acara Roadshow Woman Talk memang memiliki misi untuk berbagi ilmu dan berbagi pengalaman bahkan tanya jawab secara interaktif terutama mengenai masalah Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan. Teh Irma Rahayu yang kita kenal sebagai soul healer, life coach, juga founder Emotional Healing Indonesia dan Teh Aisha Maharani yang merupakan founder Halal Corner pun datang sebagai pembicara pada acara yang digelar pada hari Sabtu tanggal 19 September 2015 di Hotel Narapati Bandung tersebut.
Roadshow Woman Talk tentang Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan
Mungkin kalian akan berfikiran seperti ini: “Hari Sabtu pagi obrolannya berat banget Nol..”. Maaf banget ini mah ya, saya mau bilang kalau pendapat kalian salah. Salah besar malah! Hehehe.. Kenapa salah besar? Karena menurut saya Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani berhasil banget bikin topik Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan (yang memang berat) di acara Roadshow Woman Talk ini jadi ‘easy digest’. Study case untuk setiap masalah sesuai topik, sesi tanya jawab dengan para peserta talk show, praktek healing, games interaktif, dan selingan bumbu-bumbu humor dari Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani sepanjang acara ini sanggup membuat waktu seolah tak terasa dan mereka berdua sanggup mengangkat materi yang dibawakan pada hari itu terasa ringan! Malah setelah acara selesai juga masih ada lho peserta yang tanya-tanya mengenai masalahnya secara personal kepada Teh Irma dan Teh Aisha.


Created with flickr slideshow.


Banyak banget ya ilmu tentang Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan yang dishare oleh Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani di acara Roadshow Woman Talk? Topik pembicaraan pun dibahas dari berbagai sudut pandang. Alhamdulillah banget dapet ilmu segambreng dari dua teteh cantik dan pintar ini.. Hehehe.. Sepanjang acara, Teh Irma dan Teh Aisha pun berkali-kali menekankan bahwa wanita itu adalah makhluk Allah Swt. yang dimuliakan.. Berkali-kali juga keduanya mengingatkan pentingnya sabar dan ikhlas.. Dan berkali-kali pula, keduanya mengingatkan pentingnya mendalami ilmu agama.. Subhanallah, saya merasa sangat beruntung bisa datang ke acara tersebut.. Sungguh! 

Waktu terus berjalan dan sampailah pada penghunjung acara. Menutup Roadshow Woman Talk pada hari itu, Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh peserta. Jadi, pada dasarnya Teh Irma dan Teh Aisha mah tidak menentang poligami. Hanya saja ketika poligami akan dilakukan, kita para wanita juga para pria di luar sana harus mengetahui ilmunya, terutama ilmu secara agama Islam yang kita anut dan pastinya ilmu secara hukum di negara tempat kita tinggal, Indonesia. “Segala sesuatu itu harus ada ilmunya. Dalam Islam segala amalan yang baik itu karena memang ada ilmunya. Ilmu tanpa agama itu buta, sementara agama tanpa ilmu itu pincang. Jadi kita harus combine dua-duanya, ya ilmu, ya agama. Mau poligami? Boleh-boleh saja, asal sesuai dengan aturan!”, tutur teh Aisha. Pada Roadshow Woman Talk Sabtu kemarin, Teh Aisha juga sangat menekankan betapa pentingnya seorang muslimah untuk lebih giat mempelajari berbagai ilmu, terutama mempelajari tentang ilmu agama Islam. Kenapa? Karena seorang muslimah itu nantinya akan menjadi seorang Ibu. Adalah tanggung jawab seorang Ibu untuk mendidik dan membawa anak-anaknya agar diridhoi oleh Allah SWT. Selalu ingat ini: ‘Al ummu madrasatul uula’ yang artinya ‘Ibu adalah Madrasah pertama bagi anak’. So, kalau kita ingin anak kita pintar, ya sebagai ibu juga kita harus pintar dong!

Roadshow Woman Talk tentang Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan

Menikah adalah salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah saw., dan dengan menikah akan menggenapkan agama kita dengan baik. Namun jika sampai harus terjadi perceraian, Teh Aisha berpesan bahwa perceraian itu bukan perpisahan yang sesungguhnya, bahkan kematian pun bukan. Akan tetapi perpisahan itu sejatinya adalah ketika salah satunya ditempatkan di neraka atau di surga. Sementara jika sampai detik ini masih belum menikah alias masih sendiri alias (maaf) jomblo (ini sih minta maaf sama diri sendiri.. hahaha..), Teh Irma berpesan bahwa menikah itu bukan karena kita udah kelamaan jomblo! Bukan karena kesepian! Bukan karena mau numpang hidup sama laki-laki! Bukan juga karena teman-teman yang lain udah pada nikah, udah pada punya anak, dan anaknya tiap tahun nambah melulu! Bukan! Teh Irma bilang : “Kejar!”. Bukan maksudnya cewek yang ngejar-ngejar cowok loh ya! Bukan.. Tapi kalau memang belum ada jodohnya, seperti yang udah saya bilang juga di awal postingan ini, kejarlah Allah Yang Maha Pengabul, perbanyaklah mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan memohonlah kepada-Nya sambil kita terus berusaha memantaskan diri. Kalo masih belom ketemu jodoh juga? Teh Irma bilang : “Kejar!”. Kejar apalagi? Ya kejarlah karir, kejarlah passion, bahkan kalau bisa mah jadi nomer satu di tempatnya! Intinya, fokuskan pikiran kita dengan hal-hal yang diridhoi Allah Swt., supaya kita nggak hanya mikirin jodoh melulu.. Sekolah lagi atau berbisnis misalnya, banyak banget kok hal yang bisa kita lakukan! Seperti yang juga pernah saya tuliskan di salah satu postingan saya, masalah jodoh itu bukan tentang secepatnya, tapi setepatnya! Kalau belum bertemu dengan yang tepat, ya udah sih jangan bikin hidup semakin ribet. Tugas kita di dunia ini kan udah jelas, berdoa dan berusaha di jalan yang sesuai dengan ridho Allah Swt.. Kalau masih belum ada hasilnya, berdoa dan terus berdoa, berusaha dan terus berusaha.. Biarkan saja penilaian manusia lain, karena itu hak mereka masing-masing.. Nggak usah diambil pusing.. Hihi.. Kalau kata Teh Aisha mah “Jadilah wanita hebat dan jadilah wanita yang bermanfaat dengan cara mengambil jalan yang halal dan diridhoi oleh Allah Swt.. Cinta kita jangan karena makhluk, tapi cinta lah karena Allah Swt., tutur Teh Aisha sekaligus menutup perbincangan kita pada Roadshow Woman Talk di hari itu.

Roadshow Woman Talk tentang Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan blogger
Di akhir acara juga nggak ketinggalan dong foto bersama bareng Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani.

Gimana? Seru banget kan acaranya? Kalau kalian pengen tau lebih banyak mengenai apa yang Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani bagikan mengenai Poligami, KDRT, dan Perselingkuhan, kalian juga bisa bahkan kalau memang ada waktu sih rasanya kalian harus banget deh mengikuti Roadshow Woman Talk ini! Nah kalo pengen banget datang dan tau jadwal Roadshow Woman Talk kamu bisa langsung colek aja dua pembicara kerennya Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani via akun twitter mereka @irmasoulhealer dan @aishamaharanie.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk group BloggerBdg yang sudah menyampaikan informasi mengenai acara ini, terima kasih tak terhingga juga tentunya kepada Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani yang sudah berbagi ilmu dan pengalamannya kepada kami, dan tak lupa juga terima kasih saya untuk pihak penyelenggara yang udah bikin acara Roadshow Woman Talk di Hotel Narapati Bandung kemarin berjalan dengan awesome, fun, dan entertaining! Semoga ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh Teh Irma Rahayu dan Teh Aisha Maharani menjadi motivasi bagi kami para peserta untuk terus mendalami ilmu agama Islam sehingga nantinya dapat kami amalkan dan juga bagikan kepada orang lain.

Baiklah, sampai disini dulu postingan saya kali ini. Semoga bermanfaat!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Read More

Suatu Siang di Kota Tua Jakarta

Sunday, September 13, 2015

5 comments
Suatu Siang di Kota Tua Jakarta
Suatu siang di Kota Tua Jakarta.. Sepeda Onthel yang disewakan berjajar rapi, sekumpulan orang terlihat riang, terik matahari tak menghalangi penampilan dari berbagai atraksi..
Sudah baca catatan perjalanan saya yang berjudul Sekilas Pesona di Pelabuhan Sunda Kelapa gaes? Sebelum terus membaca postingan ini, saya sarankan kalian baca dulu postingan tersebut. Kenapa? Karena postingan dengan judul Suatu Siang di Kota Tua Jakarta pada kesempatan ini adalah sekuel kedua dari trilogi postingan Ngider Jakarta, dan ceritanya nyambung loh gaes! 

Jadi kalau kalian sudah baca postingan saya sebelumnya (Sekilas Pesona di Pelabuhan Sunda Kelapa, red.), di akhir postingan tersebut saya ngegantungin kalian dengan sebuah statement bahwa saya dan Moti sudah membuat sebuah keputusan terbesar plus terlebay di abad ini, yaitu keputusan untuk pergi mencari tempat makan dan mencari keriaan lain di hari tersebut. Maaf ya, saya kadang emang suka nggak sadar ngegantungin orang nih gaes. Maaf banget ini mah, namanya juga nggak sadar! Heee.. Nah! Sebagai tanda permohonan maaf saya karena udah ngegantungin kalian, maka berkaitan dengan statement tersebut, di postingan ini saya akan mengemukakan secara lugas dan blak-blakan (halah, kamana atuh lugas dan blak-blakan! hahaha..) apa gerangan keputusan kami saat itu. Well, dari judul postingan ini udah ketebak dong akhirnya saya dan Moti melanjutkan perjalanan kemana? Yeap! Kalian bener banget duhai jamaah labollatorium sekalian! Saya dan Moti, akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami ke Kota Tua. Yeay!

Menuju ke Kota Tua. Dari Pelabuhan Sunda Kelapa saya dan Moti sedikit berjalan kaki sampai ke arah bekas galangan kapal VOC, kemudian dari situ saya dan Moti menaiki Kopaja. Entah Kopaja jurusan mana, pokoknya waktu saya tanya apakah Kopaja tersebut menuju ke arah Kota Tua, sang kernet Kopaja menganggukkan kepalanya. Tanpa banyak pertimbangan, saya dan Moti langsung menaiki Kopaja tersebut dan ternyata dalam waktu kurang dari 30 menit, saya dan Moti pun sudah sampai di Kota Tua. 

Suatu Siang di Kota Tua Jakarta

Museum Bank Indonesia di seberang sana sayangnya hanya terlewati begitu saja.

Keadaan lapar berat yang kami rasakan ditambah dengan matahari Jakarta siang itu yang sedang terik -seterik-teriknya-terik- membuat kami melewatkan banyak objek wisata disekitar Kota Tua nih gaes! Sebut saja bekas galangan kapal VOC (yang sebelum naik Kopaja tadi sebenarnya sudah saya dan Moti lewati, red.), Museum Bank Indonesia, Museum Fatahillah, Museum Keramik, Museum Wayang, Gereja Sion, Toko Merah, sewa sepeda onthel, dan juga beberapa objek wisata lainnya di area Kota Tua Jakarta. Wisata kuliner dari pedagang yang menjajakan makanan khas Jakarta seperti Kerak Telor atau Selendang Mayang pun sayangnya terlewatkan begitu saja oleh kami.

Suatu Siang di Kota Tua Jakarta

Sebagian orang mencari nafkah dengan menyewakan sepeda, sementara sebagian lainnya bersuka ria di Kota Tua.
Sayang banget sih sebenernya ya? Iya kayak aku ke kamu gitu deh, sayang banget! Hahaha.. Tapi mau gimana lagi, sesayang-sayangnya kita sama sesuatu, kita kan harus bisa ikhlas dalam melepas ya? Eaaaaa.. Seperti yang sudah saya sebutkan di akhir postingan Sekilas Pesona di Pelabuhan Sunda Kelapa dan saya tegaskan lagi di postingan ini bahwa saya dan Moti singgah ke Kota Tua memang lebih kepada tujuan untuk mencari sesuap nasi a.k.a makan siang gaes! Bukan mau mencari masalah.. Bukan juga mau mencari pasangan hidup.. Bukan! Heu.. Jadi jangan kesel kalo di postingan ini I don’t give a rich information about everything that actually can you see at Old Batavia a.k.a Kota Tua ya? Maafin Inul ya penonton? Hehehe.. 
Suatu Siang di Kota Tua Jakarta
Sebuah gang yang ramai dengan pedagang.
Keramaian di Kota Tua pada hari itu sungguh tiada terkira. Sementara di tengah lapangan ramai dengan berbagai atraksi, ternyata di sepanjang jalanan gang pun ramai dengan para pedagang. Super duper crowded lah pokoknya! Saya nggak ngerti sih, apa memang Kota Tua di akhir pekan tuh selalu seramai itu ya? Di tengah keramaian tersebut pun saya cuma sempet berhenti sesekali saja untuk mengabadikan gambar suasana di Kota Tua Jakarta. Selain diburu oleh rasa lapar yang membahana, saya juga nggak mau kebanyakan dan kelamaan berhenti saat itu, soalnya takut si Moti KZL dan ngamuk ngacak-ngacak Kota Tua. Kan berabe, ya kan? Kan!
Suatu Siang di Kota Tua Jakarta
Ondel-ondel dan masih banyak atraksi lain yang bisa kita lihat di Kota Tua Jakarta.
Suatu Siang di Kota Tua Jakarta
Hampir semua tempat makan dipenuhi oleh pengunjung Kota Tua.. Bangunan bernuansa tempo dulu pun menambah kental nostalgia di Kota Tua Jakarta..
Setelah melewati berbagai keramaian di Kota Tua siang itu, akhirnya saya dan Moti memilih untuk makan siang di Bangi Kopi Tiam – Kota Tua Jakarta. Ternyata di dalam café tersebut juga penuh dengan pengunjung yang mungkin sedang berada pada level lapar yang sama seperti saya dan Moti. Menurut saya, Bangi Kopi Tiam di Kota Tua ini memiliki interior yang uchul a.k.a luchu euy, gaes! Terbukti ketika kami datang ke sana, meja pengunjung incaran saya dan Moti malah ditempati oleh pengunjung yang sekaligus berfoto ria (berfoto ria tapi serius soalnya pake kamera DSLR, red.) di dalam café loh gaes! 
Suatu Siang di Kota Tua Jakarta
Sebuah sudut yang eye catching di Bangi Tiam Kota Tua Jakarta.
Dasar rejeki dua anak sholehah, ketika kami sedang menunggu pesanan, ternyata pengunjung di meja incaran kami pun beranjak pulang meninggalkan restoran. Saya dan Moti pun bergegas pindah ke meja tersebut, karena kita juga mau makan sambil foto-foto di situ dooong aaahhh! Please deeehhh! Hahaha.. Setelah pindah meja ke pojok incaran tersebut, ketika makanan pesanan kami masih belum juga datang, kami sempat foto-foto dulu deh jadinya, kan asyik.. Hehehe.. Interior Bangi Kopi Tiam di Kota Tua ini memadukan gaya old school-tempo dulu, minimalis, dan modern. Meskipun restorannya sedang ramai oleh pengunjung, tapi ambience-nya nggak kerasa rusuh sih kalo menurut saya mah.. Mungkin kamu akan berpendapat sama jika melihat gambar di bawah ini.
Suatu Siang di Kota Tua Jakarta
Paduan gaya old school-minimalis-modern terlihat di beberapa sudut Bangi Tiam.
Suatu Siang di Kota Tua Jakarta
Moti saya jadiin model untuk photo session di Bangi Tiam. Seneng dia mah.. Hahaha..
Makan enak dan ngopi cantik di Bangi Kopi Tiam – Kota Tua Jakarta sambil ngobrol-ngobrol, foto-foto, dan meredakan lelah membuat saya dan Moti lupa waktu. Keenakan santai, tak terasa sang senja mulai menunjukkan batang hidungnya karena ternyata di luar Bangi Kopi Tiam matahari tak lagi seterik ketika saya dan Moti baru sampai di Kota Tua. 

Nah! Tau nggak? Nggak ya? Hahaha.. Jadi selama saya dan Moti diem di Bangi Kopi Tiam tuh sebenernya kita masih ngobrolin satu destinasi ‘keriaan’ lagi loh gaes! Hahaha.. Nggak ada puasnya ya? Ya gimana ya, saya sama Moti anaknya susah puas sih gaes! Blelele.. Sebenernya sih bukan nggak ada puasnya, cuman ini mah sekalian jalan dan kebeneran saya dan Moti sedang nggak ada deadline kerjaan sih.. Tau sendiri dong deadline anak agency sama anak media kek gimana? Deadline kita tuh ya, sampe ke dalem mimpi juga doski sanggup ngejar! Menghantui gitu deh! Ngeri banget men! Jadi kalo sedang nggak ada deadline dan ada kesempatan merasakan weekend secara normal tuh udah wajib banget hukumnya harus dirayakan dengan senang-senang semaksimal mungkin! Lagipula, masa weekend cepet pulang.. Pulangnya ke kost-an lagi.. Mau ngapain? Maen congklak sambil ngelamunin gebetan? No.. No.. No.. Biar aja gebetan yang ngelamunin kita sambil doski maen congklak.. Hahaha.. Eh eh eh gaes, gaes, hasil obrolan antara saya dengan Moti ketika lagi ngadem di Bangi Kopi Tiam Kota Tua baru bisa kamu ketahui di postingan selanjutnya ya gaes! Bukan di postingan ini loh! Hahahaha.. Mungkin kalian akan bertanya: “Jadi postingan Suatu Siang di Kota Tua Jakarta-nya segini aja Nol?”. Iya sayang, segini aja ya! Hahaha.. Tenang! Jangan marah dong! Kan di awal postingan ini saya udah bilang kalo postingan Suatu Siang di Kota Tua Jakarta ini adalah sekuel kedua dari trilogi postingan Ngider Jakarta! So, it means bakal ada satu postingan terakhir sebagai penutup gaes! Sabar yah, orang sabar disayang Tuhan loh! Mau dong disayang Tuhan? Ya udah makanya sabar dan tunggu aja postingan berikutnya, sambil baca nih summary-nya siapa tau kamu berminat je-je-es ke Kota Tua!

CITY TOUR KOTA TUA IN SUMMARY:
Total Pengeluaran: Rp.50.000,- sd. Rp.100.000,- (kalau berangkat dari Jakarta dan tergantung kamu kemana aja, sama siapa aja, belanja apa aja, dan makan/minum apa aja di Kota Tua). Kalau mau pake trans Jakarta, jangan lupa kamu harus udah punya kartunya ya!
Aftertaste: nggak terlalu bahagia, tapi nggak sedih-sedih amat.
Cocok untuk: orang yang anti kemapanan dan pengen ngabisin weekend sambil nostalgia sambil foto-foto (pastinya) untuk stock foto instagram bulan depan.
Alasan kenapa harus datang ke tempat ini: kalo pengen tau sejarah Jakarta dalam area yang berdekatan, kalo cuma punya waktu sedikit untuk refreshing, kalo lagi kangen masa-masa banyak duit, kalo bosen ke mall karena sebenernya isi dompet cuma tinggal kenangan, dan kalo kamu pengen ngilangin sepi gara-gara sedang patah di bagian pangkal hati, kamu harus datang ke Kota Tua!
Tips: bawa memory card, bawa power bank, bawa air mineral, dan nggak usah bawa kenangan bareng mantan!

Oke, postingan Suatu Siang di Kota Tua Jakarta yang merupakan salah satu bagian dari rangkaian catatan perjalanan Ngider Jakarta, saya akhiri sampai di sini. Tunggu kelanjutan cerita di postingan berikutnya dan semoga postingan ini bermanfaat! See you later gaes!

Mwachmwach!


Read More